
Trent Alexander-Arnold menjalani laga terakhirnya di Anfield dengan penuh emosi. Momen tersebut terasa makin istimewa karena bertepatan dengan seremoni pengangkatan trofi Premier League oleh Liverpool.
Bek kanan berusia 26 tahun itu tampil di babak kedua saat Liverpool bermain imbang 1-1 kontra Crystal Palace, Minggu (25/5/2025) malam WIB. Penampilannya itu menjadi caps ke-259 dan terakhirnya bersama The Reds di Premier League.
Meski laga tak menentukan, atmosfer di Anfield terasa berbeda. Suporter memberikan sambutan luar biasa untuk putra asli kota Liverpool tersebut.
Perpisahan ini sekaligus menjadi akhir dari kisah panjang Alexander-Arnold bersama klub masa kecilnya. Ia dikabarkan bersiap melanjutkan karier di Real Madrid musim depan.
Tampil Sekali Lagi Demi Fans Liverpool
Trent mengaku tak tahu apa yang akan ia rasakan saat menginjakkan kaki di Anfield untuk terakhir kalinya. Ia sempat berbicara dengan sang manajer untuk meminta kesempatan bermain di laga perpisahan ini.
Arne Slot akhirnya memainkannya sejak awal babak kedua. Kepercayaan itu dibayar dengan performa yang solid dan respons emosional dari suporter.
“Saya tidak tahu harus mengharapkan apa saat melangkah ke lapangan hari ini setelah semua yang terjadi beberapa pekan lalu,” ucap Alexander-Arnold usai pertandingan.
“Saya hanya ingin bermain sekali lagi untuk klub ini, itu yang saya katakan pada manajer, dan dia mempercayai saya untuk bermain di babak kedua. Sambutan yang saya terima tadi lebih berarti dari apa pun,” lanjutnya.
Merasa Dicintai Seutuhnya oleh Anfield
Sepanjang lapangan, Alexander-Arnold disambut nyanyian ‘You’ll Never Walk Alone’ yang bergema dari seluruh penjuru stadion. Ia berjalan mengelilingi Anfield sambil memberi hormat kepada para suporter.
Meski telah tampil ratusan kali untuk Liverpool, momen ini disebutnya sebagai yang paling mengesankan. Ia merasa dihargai lebih dari sebelumnya.
“Saya sudah memainkan ratusan pertandingan untuk klub ini, tapi belum pernah merasa sebegitu dicintai dan diperhatikan seperti hari ini,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
“Dari usia enam tahun hingga sekarang, 26 tahun. Itu waktu yang sangat panjang, dan saya menikmati setiap menitnya.”
Merasa Istimewa jadi Bagian Liverpool
Trent mengenang perjalanannya dari akademi hingga menembus tim utama. Ia menilai semua pengalaman—baik suka maupun duka telah membentuknya menjadi pemain dan pribadi yang lebih baik.
Kesempatan membela Liverpool disebutnya sebagai kehormatan besar dalam hidup. Perjalanan panjang itu akan selalu ia kenang dengan bangga.
“Naik turunnya perjalanan ini, dari akademi hingga menjadi bagian tetap tim utama, semuanya adalah kehormatan dan kebanggaan bagi saya,” kata Alexander-Arnold.
“Menjadi bagian dari klub ini adalah sebuah hak istimewa. Saya akan selalu membawa semua kenangan itu bersama saya,” sambungnya.
Momen yang Tak Akan Terlupakan
Trent mengaku sulit percaya bahwa dirinya tak akan kembali lagi ke Anfield musim depan. Ia masih sering terpikir akan kembali berlatih bersama rekan-rekannya.
Namun ia menyadari waktunya bersama Liverpool sudah usai. Ia menyebut hari perpisahan ini sebagai momen terbaik dalam hidupnya.
“Rasanya belum benar-benar terasa karena ini adalah satu-satunya hal yang saya tahu selama hidup saya,” ungkapnya.
“Saya akan mengingat momen ini sepanjang hidup saya, terutama hari ini. Ini adalah hari terbaik dalam hidup saya, hari yang sangat spesial dan pencapaian luar biasa bagi tim dan klub,” tutupnya.