
Inter Milan datang ke kandang Barcelona tanpa rasa gentar. Mereka tahu laga ini tak akan mudah, tapi mereka juga tahu cara untuk menciptakan peluang. Di atas rumput Estadi Olimpic Lluis Companys, mereka membuktikan itu.
Pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions musim ini jadi panggung duel penuh tensi. Hujan gol mengiringi tensi dramatis di antara dua klub besar Eropa. Laga berakhir imbang 3-3, hasil yang tetap membuka jalan ke final.
Dari keunggulan cepat hingga gol bunuh diri, semua terjadi dalam satu malam yang menguji mental dan kegigihan. Yann Sommer, sang penjaga gawang, menilainya sebagai laga yang berat, tapi memuaskan.
Keunggulan Cepat yang Tak Bertahan Lama
Inter membuka laga dengan sangat percaya diri. Marcus Thuram membuka skor saat laga belum genap satu menit, kemudian Denzel Dumfries menggandakannya pada menit ke-21.
Namun, Barcelona tak tinggal diam. Lamine Yamal dan Ferran Torres menyamakan skor hanya dalam rentang waktu 14 menit.
“Itu pertandingan yang berat. Sebuah pertandingan sepak bola yang bagus,” kata Sommer kepada DAZN, seperti dikutip UEFA.com. “Kami tahu apa yang akan kami hadapi di sini. Kami tahu kami harus bertahan dengan baik.”
Dumfries, Sommer, dan Drama Tiga Gol Tambahan
Dumfries kembali mencetak gol pada menit ke-63 dan membuat Inter kembali unggul. Akan tetapi, hanya dua menit berselang, Barcelona menyamakan kedudukan lewat gol bunuh diri Sommer.
Meski kebobolan tiga gol, Sommer tetap menilai hasil ini sebagai sebuah pencapaian. “Kami juga tahu kami akan mendapatkan peluang jika cukup cerdas. Kami memanfaatkannya dengan sangat baik. Hasil imbang yang bagus pada akhirnya!” ujarnya.
Laga ini jadi bukti bahwa Inter punya kualitas untuk bersaing di level tertinggi, terutama dalam hal mengontrol ruang dan memaksimalkan serangan balik.
Evaluasi, Adaptasi, dan Keyakinan untuk Leg Kedua
Sommer mengatakan bahwa babak pertama masih menyisakan masalah di lini tengah. “Kami harus menganalisis momen-momen ketika mereka mencetak gol. Di babak pertama, kami kesulitan dalam membangun serangan dan minim opsi di antara lini.”
Namun, di babak kedua, Inter berhasil memperbaiki struktur permainannya. “Kami tiba-tiba punya ruang dan posisi yang lebih baik di antara lini,” lanjut Sommer.
Menurutnya, perubahan pendekatan menjadi kunci. “Kami sudah mempersiapkan diri untuk kemungkinan harus memainkan lebih banyak umpan panjang dan kami melakukannya dengan baik. Kami juga akan mencoba itu di laga kedua. Saya menantikannya!” tutup Sommer.
Sumber: UEFA