Real Madrid pernah membangun proyek Los Galacticos. Bukan hanya sekali, akan tetapi dua kali. Lantas, apakah skuad musim 2024/2025 ini sudah bisa disebut sebagai proyek Galacticos baru dari Real Madrid?
Istilah Galacticos mulai sohor pada awal 2000-an. Saat itu, Real Madrid membuat gebrakan besar dengan merekrut banyak pemain bintang. Salah satunya Luis Figo, yang dibeli dari Barcelona.
Saga transfer Luis Figo sangat sohor, apalagi setelah terjadi lemparan kepala babi. Namun, Real Madrid tidak berhenti sampai situ. Figo hanya awal dari proyek besar.
Setelah Luis Figo, Zinedine Zidane, Ronaldo Nazario, dan David Beckham datang ke Bernabeu. Sebelum mereka, sudah ada nama Raul, Roberto Carlos, Fernando Hierro di skuad Real Madrid.
Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini ya.
Galacticos Generasi ke-2
Proyek Galacticos jilid pertama berakhir ketika para pemain kunci di atas menua. Gelar juara Liga Champions 2002, menang 2-1 atas Bayer Leverkusen di final, jadi salah satu raihan pentingnya.
Setelah itu, istilah Galacticos kembali menggema di penjuru Bernabeu pada periode 2013 hingga 2017. Ketika itu, Real Madrid kembali memborong banyak pemain bintang dan berada di usia emas.
Cristiano Ronaldo jadi ikon utama. Lalu, ada nama Karim Benzema, James Rodriguez, Toni Kroos, hingga Gareth Bale yang melengkapi proyek besar ini.
Selain itu, Real Madrid juga membeli Kaka dari AC Milan. Pada periode ini, Real Madrid juga mendatangkan Luka Modric dari Tottenham. Awalnya, Modric tak hitung sebagai bintang top level. Namun, dia kini jadi legenda besar.
Galacticos Generasi ke-2
Era Cristiano Ronaldo sudah berakhir. Sisa kejayaan Galacticos generasi kedua masih bisa dilihat lewat keberadaan Modric dan Carvajal di skuad. Namun, Galacticos generasi ketiga kini sudah disiapkan Real Madrid.
Real Madrid kini punya Kylian Mbappe dan Vinicius Junior di lini depan. Lalu, masih ada Rodrygo dan Endrick. Di tengah, ada nama Jude Bellingham dan Fede Valverde yang sangat solid.
Eder Militao jadi andalan di belakang. Khusus lini belakang, Real Madrid perlu punya rencana jangka panjang karena banyak pemain yang sudah berusia di atas 30 tahun. Situasinya berbeda dengan lini lainnya.
Ohya, semua itu terjadi pada era satu orang: Florentino Perez!
TAGS :